Warwir.com – Sobat muslim WarWir, seperti yang kita tahu Rasulullah SAW adalah teladan terbaik untuk manusia di seluruh permukaan bumi. Bahkan Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Ahzab ayat 21, yang artinya :”“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS al-Ahzaab:21).
Bahkan dalam hal rumah tanggapun, Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada kita bagaimana caranya memanjakan pasangan, sikap kita ketika pasangan melakukan kesalahan, dan bagaimana agar hubungan rumah tangga selalu penuh kehangatan serta keromantisan.
So, gak ada alasan lagi buat kamu untuk tidak meniru cara Rasulullah SAW. Dan apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW ini juga sekaligus menjadi bukti bahwa islam sendiri sangat menghargai keberadaan seorang wanita. Yuk, sejenak kita mengenang kisah bermanfaat dari sikap romantisnya Rasulullah SAW kepada istri beliau.
Keromantisan Rasullah SAW
1. Dekapan Rasulullah saat istrinya cemburu
Dalam rumah tangga, Rasulullah SAW tak berbeda dengan manusia lainnya. Beliau juga pernah mengalami berbagai macam permasalah yang mendera biduk rumah tangganya. Ketika itu Nabi SAW sedang ada ganjalan hati dengan istri beliau sang Ummul Mukminin, Aisyah R.a. Rasulullah yang kala itu sedang marah kepada istrinya mengutus sang istri untuk mendekat dan memejamkan mata.
Aisyah R.a yang menerima perintah untuk mendekat pun takut, karena ia tau Rasulullah SAW sedengan marah kepadanya. Namun, meskipun takut Aisyah R.a adalah istri yang taa, ia tetap melangkah untuk mendekati Rasulullah lalu memejamkan matanya.
Tak disangka-sangka, Rasulullah SAW yang marah pada istrinya justru malah memeluk erat tubuh Aisyah R.a, beliau lalu bersabda :”Wahai Khumairaku (panggilan sayang Rasulullah kepada Aisyah R.a yang artinya ‘pipi yang kemerah-merahan), telah pergi kemarahanku setelah aku memelukmu.” (HR.Muslim)
Romantis banget ya junjungan kita ini! Coba eh kamu praktekkan ke istrimu, sanggup?
2. Menyentuh wajah istri saat cemburu
Eh, siapa bilang istri Rasulullah SAW gak pernah cemburu. Sering malah! Tapi karena keutamaan sifat beliau, api cemburu yang mulai menyala di hati sang istri bisa langsung dipadamkan sebelum besar dengan sikap yang penuh kelembutan. Kamu bisa? Heleh, palingan kalau kita yang ada malah udah rame tuh, seakan ‘perang dunia’ terjadi kembali.
Aisyah R.a adalah istri Rasulullah SAW yang paling cemburuan, apalagi dengan sitri pertama Rasulullah SAW, Siti Khadijah R.a. Meskipun Aisyah R.a belum pernah sekalipun bertemu dengan Khadijah R.a karena beliau telah lebih dahulu wafat, tapi sikap Rasulullah SAW yang sering menyebut-nyebut nama Khadijah yang terkadang membuat Aisyah R.a cemburu.
Suatu hari, perasaan cemburunya timbul. Beliau merajuk kepada Rasulullah dan berkata yang sedikit agak bernada kesal. Mendengar perkataan yang keluar dari mulut istrinya itu, Rasulullah SAW terkejut. Tapi beliau adalah manusia istimewa. Ketawadhu’an dan kesabarannya mengalahkan semua. Sikap beliau kepada sang istri yang demikian justru lebih mengejutkan lagi.
Tiba-tiba beliau mendekatkan tangannya dan memencet hidung Siti Aisyah R.a lembut, seraya berucap :”Ya Khumaira, bacalah do’a: Wahai Rabbku, ampuni dosa-dosaku, hilankan kerasnya hatiku, dan lindungi aku dari fitnah yang menyesatkan.” (HR. Ibnu Sunni). Istimewaaa!!
3. Membantu pekerjaan istri di rumah
Rasulullah SAW bukan hanya pemimpin rumah tangga, beliau juga seorang pemimpin negara, bahkan lebih dari itu beliau Rasulullah SAW adalah pemimpin umat. Namun, posisinya dan derajatnya yang tinggi tak lantas membuat Rasulullah mendongakkan kepalanya dan sombong atas keluhuran namanya. Beliau selalu mempertahankan ketawadhu’annya.
Bahkan sebagai pemimpin keluarga, Rasulullah SAW tak segan-segan membantu pekerjaan rumah istrinya. Dari Aisyah R.a, beliau istri Nabi SAW berkata ketika ditanya seorang shabat tentang aktivitas Rasulullah SAW ketika sedang berada di rumah bersama keluarga : “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu istrinya, da jika tiba saat shalat maka beliau pergi utnuk shalat.” (Hr. Bukhari).
Masih dari Aisyah R.a, beliau juga berkata :“Beliau (Rasulullah SAW) menjahit pakaiannya sendiri, memperbaiki sendalnya, dan mengerjakan segala apa yang (layaknya) para suami lakukan di dalam rumah,” (HR. Ahmad)
Nah, bagaimana dengan kita? Jangankan untuk menyisakan waktu untuk membantu istri, yang ada pasti rasa gengsi. Laki-laki kok disuruh bantu-bantu istri, gak wibawa lah! Hust, jangan sekali-sekali berkata yang demikian lagi ya! Coba kita menengok kisah romantisnya Rasulullah SAW kepada istri beliau. Bahkan samapi rela bantu jahit pakaiannya sendiri! So, kalau begitu bantu istri dirumah adlah sunnah Rasulullah SAW yang harusnya kita tiru.