Warwir.com – Indonesia berduka, lagi-lagi ktentraman ibu pertiwi diusik oleh sekelompok oknum yang tak ber-prikemanusiaan. Sejak 13 Mei 2018, setidaknya 3 tempat peribadatan, 1 kompleks tempat tinggal sipil, dan bahkan Markas polisi di menjadi titik serangan bom di Surabaya. Karenanya, korban jiwa bergelimpangan dari mereka yang tak tahu apa-apa. Apapun alasan para teroris, tindakannya adalah satu hal yang keji.
Bicara tentang aksi teror bom di Surabaya, ada satu kisah mengharukan yang datang dari salah seorang korban yang kala itu sedang bertugas sebagai security Gereja Kristen Jln. Diponegoro, Surabaya. Karena pengorbanannya lah, aksi teror bom dapat sedikit di halau hingga tak lebih banyak memakan korban.
Bukan hanya security gereja di Surabaya saja, but ternyata ada banyak kisah menarik sekaligus mengharukan dari aksi heroik para ‘pahlawan’ saat terjadi teror bom. Simak selengkapnya!
5 Aksi Heroik Para ‘Pahlawan’ Saat Terjadi Teror Bom
1. Yesayas
Yesayas adalah security gereja yang kita bahas tadi. Ya! dia adalah salah satu korban aksi teror bom di Surabaya. pada hari Minggu 13 Mei yang lalu. Kala itu, sang petugas keamanan ini menghadang 3 pelaku yang akan masuk ke dalam ruang kebaktian gereja. Tak terima dihadang, si pelaku terus memaksa untuk bisa masuk. Hingga akhirnya, salah seorang pelaku memeluk tubuh Yesaya, lalu tak lama kemudian, BOOM!! Bom meledak. Karena tindakan Yesaya ini, pelaku aksi teror bom di Surabaya tidak berhasil masuk ke dalam ruang kebaktian dan sehingga kemungkinan terjadi korban yang lebih banyak bisa terhalau.
2. Bayu
Pada hari yang sama, di teror bom di Surabaya juga terjadi di Gereja Santa Maria Surabaya. Sama seperti Yesaya, Bayu adalah adalah seorang anggota relawan keamanan gereja. Ia berhasil menghadang pelaku aksi teror bom yang kala itu memaksa menerobos gereja denagn mengendarai sepeda motor. Karena tidak berhasil masuk ke dalam gereja, bom meledak di area pintu gereja bagian samping. Dan kemungkinan jatuhnya korban jiwa yang lebih banyak pun dapat dicegah.
3. Rianto
Kala itu, pria muda bernama Rianto, kelahiran Kediri 1975 yang juga salah satu anggota dari organisasi Islam terbesar di Indonesia, gugur saat bertugas dalam sebuah aksi solidaritas antar umat beragama. Berkat aksi heroik Rianto yang dikenal sebagai anggota Banser, pada tahun 2000 silam ratusan nyawa di Mojokerto berhasil selamat dari serangan aksi teror bom di Jawa Timur, tepatnya Mojokerto.
Saat itu warga sedang merayakan malam Natal di sebuah gereja. Rinto yang sedang dalam tugas aksi solidaritas antar umat beragama ikut menjadi relawan dalam pengamanan tempat peribadatan. Saat berjaga, Riaontoo dan beberapa kawannya melihat ada benda mencurigakan tepat di depan pintu masuk gereja. Setelah dicek ternyata benar itu adalah bom.
Secepat kilat Rianto membawa bom itu menjauh. Saat berlari Rianto terjatuh, dan bom lepas dari tangannya. Ia berusaha mengambil untuk membawa lebih jauh lagi dari lokasi gereja. Tapi naas, belum sampai apa maksudnya bom meledak saat itu juga di pelukan Rianto. Nyawa Riantopun hilang, menjadi tumbal kebiadaban para teroris.
4. Adel Termos
November 2015, Adel termos yang sedang jalan-jalan dengan anak perempuannya dikagetkan dengan suara ledakan yang dhasyat. Ternyata didekat lokasinya ada aksi teror bom yang dilakukan oleh para teroris. Bom pertama meledak, sesaat kemudia, Adel melihat seseorang pelaku bom bunuh diri kedua akan melancarkan aksinya. Dia menghalangi sang pelaku, namun sayang bom keburu meledak dan Adel menjadi pengganti bagi ratusan nyawa yang selamat.
5. Aitzaz Hasan
Bocah laki-laki asal Pakistan ini menjadi ‘pahlawan’ saat aksi teror bom mengancam ribuan jiwa di sekolahnya. Saat itu 6 januari 2014, Hasan berpapasan dengan seorang pemuda yang mencurigakan. Pemuda pelaku aksi teror bom yang tahu bahwa ia dicuragai itu lalu bergegas untuk meninggalkan Hasan. Hasan pun terus mengikuti si pelaku, dan akhirnya berhasil menghentikannya. Pelaku yang panik karena ketahuan, akhirnya meledakkan bom yang ada di badannya. Hasan pun juga ikut terkena dampak ledakan. Ia tewas dan berkat aksi heroiknya, ribuan siswa di sekolah yang akan menjadi target aksi teror bom pun selamat dari bahaya.